Antara manfaat program CSR serta Fakta Unik dibalik program CSR sebuah perusahaan

Antara manfaat program CSR serta Fakta Unik dibalik program CSR sebuah perusahaan

Sudah sering kita dengar dan kita lihat berbagai program CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan maupun yang berkaitan dengan kesehatan. Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam kaitannya mensukseskan kegiatan sosial yang memberi tujuan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Selain memberi bantuan baik itu bantuan kesehatan serta kegiatan kemasyarakatan lainnya yang mampu memberi sumbang sih terhadap tempat atau lokasi yang akan diberikan program CSR. Suatu perusahaan tidak jarang pula mengaplikasikan program CSR tersebuat dengan pemberian program-program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan pelatihan keterampilan , serta pemberian bantuan permodalan yang mungkin bisa membantu meningkatkan taraf kehidupan suatu masyarakat yang ada dilokasi diberikannya program CSR ini.  Program CSR juga sering kali meyisir pada sektor lingkungan, dalam hal ini perusahaan berusaha sebaik mungkin ikut menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan yang menganjurkan agar perusahaan juga perlu berpartisipasi dalam upaya melestarikan lingkungan.

Pada  dasarnya program CSR  merupakan suatu kebijakan yang diambil oleh perusahaannya untuk menjalankan kegiatan yang berkiatan dengan sosial kemasyarakatan merupakan suatu kewenangan baik itu akan dijalankan maupun tidak, akan tetapi sebagi wujud semakin besarnya suatu perusahaan ada baiknya perusahaan tersebut memberi kepedulian  terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Terlebih sudah dijelaskan dalam dalam Undang-undang PT yang tertuang dalam pasal 74 ayat 1 yang menjelaskan dimana setiap perseroan yang mana menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan / atau yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dari sini ada pandangan yang mengatakan bahwa program CSR merupakan bukan suatu kewajiban akan tetapi merupakan suatu kesukarelaan perusahaan. Dengan program CSR ini akan memberikan manfaat yang begitu besar baik itu bagi  perusahaan maupun bagi sasaran program CSR itu sendiri. Berhubungan dengan dunia pendidikan maka perusahaan sering memberikan program beasiswa bagi siswa maupun mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan sebagai wujud program CSR.

Pada dasarnya dalam pelaksanaan program CSR ini sering kali ada maksud tersendiri yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam hal ini ada sebagian perusahaan yang mempunyai maksud tersendiri yakni yang sering kita kenal sebagai suatu  strategi pengelabuan citra.  Seperti yang terjadi pada perusahaan produsen rokok yang sering kali menjalankan program CSR-nya dalam bentuk pemberian sponsor dalam berbagai kegiatan baik itu dalam kegiatan pendidikan, olahraga, keagamaan, serta seni budaya.  Kenapa dalam hal ini sering dikenal sebagai pengelabuan citra, karena dalam hal ini perusahaan rokok berusaha untuk mendorong kemajuan baik itu dalam kegiatan olahraga, agama, maupun yang lainnya yang sebenarnya berseberangan dengan penggunaan rokok, yang dalam dunia kesehatan merokok justru sangat bertentangan dengan kesehatan serta merupakan larangan dalam agama. Disinilah sering adanya suatu strategi pengelabuan citra yang sejatinya konsumsi rokok sangat bertentangan dengan bidang yang menjadi tujuan program CSR perusahaan .

Training Mahasiswa

Training Mahasiswa – Salah satu bentuk komitmen management BMD Street Consulting terhadap pengembangan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan bersedianya manajemen untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi diseluruh indonesia dalam rangka menyelenggarakan Training Mahasiswa untuk berbagai kompetensi dan bidang yang nantinya akan bermanfaat bagi mahasiswa pada saat berkarir di dunia kerja. Training Mahasiswa adalah salah satu program pelatihan yang dikhususkan untuk level mahasiswa dengan maksud untuk pengembangan penetahuan, skill dan juga kompetensi yang didasari kebutuhan akan gambaran aplikasi real bidang yang diminati dalam dunia kerja. Saat ini program Training Mahasiswa sudah menjadi kegiatan rutinitas yang diselenggarakan oleh perguruan-perguruan tinggi di Indonesia mengingat hal ini penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusanya. Program Training Mahasiswa pun sangat objectif dimana tema dan pengajarnya disesuaikan dengan latar belakang bidang dan diisi oleh pakar dibidangnya. Pada umumnya tema ataupun materi yang sangat diminati oleh mahasiswa pada saat mengikuti Training Mahasiswa adalah tema-tema yang sangat berkaitan erat dengan industrialisasi. Tema jenis ini tentunya lebih menarik jika dibandingkan tema-tema lainnya, karena sebagai penunjang ataupun bekal mahasiswa pada saat lulus kuliah nanti.

Berdasarkan survei tema-tema Training Mahasiswa yang banyak diminati mahasiswa berdasarkan urutan terbanyak diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Training ISO 9001-Sistem Manajemen Mutu
  2. Training ISO 14001-Sistem Manajemen Lingkungan
  3. Training SMK3 OHSAS  18001-Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja 
  4. Training ISO 22000-Sistem Manajemen Keamanan Pangan
  5. Training ISO 17025-Sistem Manajemen Laoratorium
  6. Training HACCP-Hazard Analysis Critical Control Points
  7. Training Industrial Waste Management
  8. Training Penanganan dan pengolahan Limbah B3
  9. Training Wastewater Treatment
  10. Training HYSYS Process Simulator
  11. Training Perancangan Pabrik dengan HYSYS
  12. Training Petroleum Engineering for Non Engineer
  13. Training Basic Petroleum Engineering
  14. Training K3 Rumah Sakit
  15. Training Keperawatan

Jika pembaca sekalian adalah seorang mahasiswa, dan berminat untuk mengikuti beberapa program Training Mahasiswa di atas. Silahkan hubungi kontak di bawah ini, atau kunjungi langsung saja situsnya di:www.trainingmahasiswa.com

Pusat Training ISO – Pelatihan Mahasiswa – Info Seminar 
Paradise Serpong City, Cluster Vista
Blok D15 NO18 Jl. Raya Puspiptek Raya
Serpong -Tangerang Selatan.
Phone: 021-34609080
Mobile: 0813 1122 7684
SMS Centre: 0838 7894 4515 (Support 24 Hours)

Training Process Simulator Hysys BMD Street Consulting

Training Process Simulator Hysys BMD Street Consulting

Training Process Simulator for Hysys Program

Dalam kesempatan kali ini BMD Street Consulting masih dipercaya untuk menyelenggarakan Training Process Simulator HYSYS ” Introduction to Process Steady State Modeling and Simulation with Chemical Industry Focus “, yang diselenggarakan secara berkala dibeberapa kota besar. Dimana sebelumnya dalam Training Process Simulator Hysys peserta yang terlibat diantaranya berasal dari Petrocina, Pertasamtan Gas, DGW Chemical, PT. Titis Sampurna, PT. Depriwangga. Dan atas untuk kesempatan Training kali ini peserta yang terlibat yaitu berasal dari PT. Suveyor Indonesia, PT. Pratiwi Putri Sulung, PT. Bhumi Arta Prima Cemerlang. Dengan Training yang disampaikan langsung oleh Senior Konsultan BMD Street Consulting untuk bidang Simulasi yaitu Bp. Johansen Hasugian.

Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) BMD Street Consulting

Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) BMD Street Consulting

Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) berdasarkan OHSAS 18001:2007 

Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) berdasarkan OHSAS 18001:2007 di selenggarakan Oleh BMD Street Consulting di Jakarta. Diantara peserta yang terlibat yaitu berasal dari PT. Hexindo, PT. Sari Enesis Indah dan lainya. Training SMK3 based OHSAS 18001:2007 ini di pimpin langsung oleh intruktur Ir. Thomas Hidayat Kurniawan, MM. Beliau merupakan Senior Konsultan BMD Street Consulting yang telah berpengalaman lebih dari 10 Tahun di Bidang Keselamatan Kerja (k3), ISO, Lingkungan dan Produktifitas. Dan telah terbukti lebih dari 100 perusahaan dari berbagai sektor industri yang pernah di tanganinya.

Training HACCP BMD Street Consulting

Training HACCP BMD Street Consulting

Training HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)

HACCP Hazard Analysis and Critical Control Points – Pada kesempatan untuk ke sekian kalinya BMD Street Consulting telah berhasil kembali mengadakan Training HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), yang diselenggarakan dijakarta. Peserta yang terlibat dari berbagai Instansi Sektor Pangan dengan Instrukur pelatihan yaitu Ibu. Dini Senjani, S.TP.

Ibu. Dini Senjani, S.TP adalah seorang praktisi pangan yang sudah cukup berpengalaman, selain kini beliau aktif sebagai Konsultan dan Trainer BMD Street Consulting beliau juga terdaftar sebagai Auditor di LS-IPB. Dan sudah terbukti banyak perusahaan dari berbagai sektor yang sudah di tanganinnya baik sebagai Konsultan, Trainer ataupun Auditor.

Training WWT (Improvement of Wastewater Treatment) BMD Street Consulting

Training WWT (Improvement of Wastewater Treatment) BMD Street Consulting

Training WWT (Improvement of Wastewater Treatment)

WWTWastewater Treatment Training. Untuk sekian kalinya BMD Street Consulting berhasil menyelenggarakan Training Improvement of Wastewater Treatment. Diantara peserta yang terlibat berasal dari PT. Sygenta Indonesia, PT.Siskem Aneka Timindo, Lab. Teknologi Pangan UPH dan lainya. Training kali ini dipimpin Oleh Bp. Ahmad Habibie yang merupakan senior konsultan dan praktisi dibidang pengolahan limbah (IPAL) dan WWT (Wastewater Treatment).

Teknologi Merubah Urine Menjadi Bahan Bakar Hidrogen

Teknologi Merubah Urine Menjadi Bahan Bakar Hidrogen

Peneliti dari Amerika telah mengembangkan cara untuk memproduksi gas hidrogen dari urine, dimana hal ini akan menjadi alternatif sumber bahan bakar mobil dimasa depan dengan memanfaatkan limbah yang dihasilkan oleh manusia. Penggunaan gas hidrogen untuk bahan bakar mobil telah menjadi alternatif bahan bakar yang penggunaanya makin meningkat, karena penggunaan gas hidrogen sebagai bahan bakar mobil menghasilkan Gas buang yang ramah lingkungan, hal ini karena gas buang hasil pembakaran mobil berbahan bakar hidrogen yang keluar hanya uap air. Namun satu kendala yang dihadapi saat ini adalah kurangnya sumber gas hidrogen yang murah dan mudah diperbaharui. Diantara peneliti yang fokus mengembangkan tekonologi ini adalah Gerardine Botte dari Universitas Ohio kemungkinan telah menemukan jawaban atas itu semua, tekonologi yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan proses elektrolisis, yaitu dia berhasil membuat gas hidrogen dari urin, salah satu limbah yang sangat berlimpah di bumi dan tentu saja urine ini menjadi sumber gratis sehingga dapat memangkas biaya produksi gas hydrogen. Botte mengatakan bahwa ide ini muncul kepadanya beberapa tahun lalu pada saat dia menghadiri konferensi bahan bakar, saat itu dia mendiskusikan bagaimana cara mengubah sumber daya air menjadi sumber daya energi yang bersih. “Saya berharap kita bisa mengubah air menjadi sumber energi yang ramah lingkungan”, katanya. Dia pun mulai memikirkan dengan mencari sumber limbah yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menghasilkan gas hydrogen. Kandungan urin terutama adalah urea, dimana urea ini memiliki empat atom hydrogen per molekulnya, iktan hydrogen dengan ataom N dalam urea lebih lemah dibandingkan ikatan hydrogen dengan atom O dalam air. Botte kemudian memutuskan untuk menggunakan elektrolisis untuk memecah bagian molekul urea ini dengan menggunakan elektroda berbasis nikel yang bersifat selektif dan efisien untuk mengoksidasi urea. Untuk memecah molekul urea ini diperlukan voltase sebesar 0,37 Volt yang mana voltase ini masih lebih rendah jika dibandingkan yang diperlukan untuk mengelektrolisis air yaitu sekitar 1,23 volt.

Selama proses yang terjadi urea teradsorbsi pada elektroda nikel, yang kemudian mengalirkan electron yang kemudian molekul urea terurai. Gas hydrogen murni terbentuk pada katoda, gas nitrogen dan sedikit gas oksigen dan hydrogen terbentuk di anoda. Gas karbondioksida juga dihasilkan pada saat elektrolisis akan tetapi gas ini tidak bercampur dengan gas yang dihasilkan pada anoda dan katoda disebabkan gas ini bereaksi dengan KOH membentuk kalium karbonat. “Perlu waktu bagi kami untuk menggunakan rine manusia sebagai percobaan sehingga kami bisa mempubilkasikan penelitian kami ini”, kata Botte. Menurut Botte, proses yang ada untuk memisahkan urin dari air saat ini sangat mahal dan tidak efisien. Urin umumnya terhidrolisis menjadi amonik sebelum terlepas keudara sebagai gas ammonia. Terbentuknya gas ini akan membentuk ammonium sulfat dan partikel nitral di udara, dimana kedua zat ini dapat menyebabkan berbagai macam permasalahan bagi kesehatan manusia seperti asma, bronchitis, dan kematian dini. Grup peneliti tersebut telah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari sitem elektrolisis yang akan dipakai termasuk mempelajari mekanisme reaksinya secara komputasional. Botte meyakini bahwa teknologi ini akan mampu dibuat dalam skala yang besar untuk menghasilkan gas hydrogen. “salah satu kendala yang menghalangi proses adalah banyaknya garam yang ada dalam sumber urin,” kata Botte. Bruce Logan, seorang ahli energi dari limbah dan direktur Pennsylvania State University’s H2E Center and Engineering Environmental Institute memberikan applause pada Botte yang telah memberi kontribusi atas alternative produksi hydrogen tanpa memecah molekul air. Bagaimanapun juga dia memberi suatau pernyataan bahwa urea lebih cepat diubah menjadi ammonia dengan menggunakan bakteri, hal ini tentu saja menjadi batasan penelitian yang dilakukan oleh Botte. Tapi Logan merasa bahwa ide Botte sangat bagus dengan memikirkan bagaimana cara untuk mengolah limbah urine kita tidak hanya untuk menghasilkan hydrogen akan tetapi juga untuk menghasilkan sumber lain misalnya fosfor sebagai sumber pupuk menginggat dimasa mendatang seperti halnya minyak bumi fosfor bisa menjadi barang yang langka dan kita harus memikirkan cara untuk mericycle fosfor untuk keperluan di masa datang.

Sumber: http://www.rsc.org/chemistryworld/News/2009/July/02070902.asp dan dikutip dari beberapa sumber lain.

Proses Aktivasi Arang Aktif Secara Kimia

Proses Aktivasi Arang Aktif Secara Kimia

Metode ini dilakukan dengan merendam bahan baku pada bahan kimia seperti H3PO4, ZnCl2, HCl, H2SO4, CaCl2, K2S, NaCl, dan lain-lain. (Juliandini dan Trihadiningrum, 2008). Arang aktif mengandung unsur selain karbon yang terikat secara kimiawi, yaitu hidrogen dan oksigen. Kedua unsur tersebut berasal dari bahan baku yang tertinggal akibat tidak sempurnanya karbonisasi atau dapat juga terjadi ikatan pada proses aktivasi. Adanya hidrogen dan oksigen mempunyai pengaruh yang besar pada sifat-sifat karbon aktif. Unsur unsur ini berkombinasi dengan unsur-unsur atom karbon membentuk gugus fungsional misalnya: gugus karboksilat, gugus hidroksifenol, gugus kuinon tipe karbonil, gugus normalakton, lakton tipe flueresence, asam karboksilat anhidrida dan peroksida siklis. ( Jankowski, et al; 1991).

Bila karbon aktif sudah jenuh dengan uap bahan kimia atau warna yang diserap, maka uap itu lalu didorong keluar dengan uap pemanas, dikondensasi dan dikumpulkan lagi, atau warna yang diserap itu dapat dimusnahkan dan karbonnya dapat digunakan kembali. Contoh proses ini yang paling tua, dengan menggunakan karbon dekolorisasi yang disebut arang tulang (bone char), atau jelaga tulang (bone black). Bahan ini terdiri dari 10 % karbon yang diendapkan diatas rangka trikalsium fosfat dan dibuat dari tulang yang sudah bebas lemak yang dikarbonisasi di dalam retor pada suhu 750 sampai 950 oC. Suatu proses baru untuk regenerasi karbon aktif adalah suspensi atomisasi (atomized suspension) yang menyangkut pembuatan bubur dari serbuk karbon bekas pakai dengan air dan mengatomisasikan bubur itu di dalam ruang bebas oksigen dan memanaskannya sampai suhu diatas 650 oC agar pengotorpengotor yang terserap terpirolisis. (Austin, 1996).

Dalam aplikasi karbon aktif baik yang digunakan sebagai media adsorbsi, pemberat atau media filtrasi dengan titik injeksi tertentu, maka kriteria desain titik pembubuhan arang  aktif perlu diperhatikan, yaitu :

  1. Arang  yang terdapat didalam kantong langsung dimasukkan kedalam tangki penyimpanan dan dicampur dengan air untuk disiapkan menjadi larutan yang mengandung 0,1 kg karbon aktif bubuk per 1 liter larutan. Lebih baik lagi apabila suatu instalasi memiliki 2 tangki larutan, maka persediaan larutan karbon aktif untuk dibubuhkan dapat ditempatkan dalam 2 tangki, jika larutan didalam satu tangki sudah kosong, maka sudah tersedia larutan didalam tangki yang lain untuk dibubuhkan, tanpa harus menunggu persiapan larutan arang  aktif yang baru.
  2. Agitator mekanik harus disediakan dalam tangki penyimpanan untuk menjaga larutan karbon aktif tetap “tersuspensi” didalam larutan atau menjaga larutan agar tidak memadat.
  3. Larutan biasanya dipompakan kedalam tangki yang menampung sejumlah larutan dan akan diumpankan untuk lebih dari beberapa jam berikutnya. Tangki tersebut harus mudah dibersihkan dan dipelihara. Tangki ini harus mempunyai lapisan anti karat seperti cat epoxy atau bitumastik untuk melindunginya dari pengkaratan.
  4. Pipa pembawa larutan karbon aktif bubuk harus dipasang menurun/landai menuju tempat pembubuhan, dengan perlengkapan untuk mendorong karbon yang mungkin mengendap dan menyumbat didalam pipa. Pipa harus terbuat dari bahan bebas karat dan bebas erosi seperti karet, plastik, dan besi baja. Pendorong pipa dan mata pisau pencampur dalam tangki penyimpanan dan tangki harus terbuat dari besi baja untuk menahan karat dan erosi.
  5. Masalah yang paling umum dalam pengoperasian karbon aktif bubuk adalah penanganan bahan kimia. Karena berbentuk bubuk, maka debu merupakan masalah utama, khususnya jika sistem pencampuran kering digunakan.
  6. Jika karbon aktif bubuk digunakan secara terus menerus atau jika sejumlah besar digunakan dalam waktu tertentu, pengalihan ke sistem basah harus dipertimbangkan.
  7. Pada instalasi pengolahan air, karbon aktif yang mengalir melewati saringan dan memasuki sistem distribusi dapat menghasilkan “air hitam”. Air hitam biasanya disebabkan oleh koagulasi yang tidak sempurna atau dosis karbon aktif yang tinggi ditambahkan sesaat sebelum penyaringan. Untuk memecahkan masalah tersebut, titik pembubuhan harus dipindahkan ke sistem penyadap air baku atau ke dalam bak pengadukan cepat.

 

Proses Aktivasi Arang Aktif Secara Fisika

Proses Aktivasi Arang Aktif Secara Fisika

Proses aktivasi dilakukan dengan mengalirkan uap atau udara pada suhu 800 – 1000 oC. Aktifasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan panas, uap dan CO2. Umumnya arang dipanaskan didalam tanur pada temperatur 800-900°C. Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah merupakan reaksi eksoterm sehingga sulit untuk mengontrolnya. Sedangkan pemanasan dengan uap atau CO2 pada temperatur tinggi merupakan reaksi endoterm, sehingga lebih mudah dikontrol dan paling umum digunakan. Beberapa bahan baku lebih mudah untuk diaktifasi jika diklorinasi terlebih dahulu. Selanjutnya dikarbonisasi untuk menghilangkan hidrokarbon yang terklorinasi dan akhimya diaktifasi dengan uap. Juga memungkinkan untuk memperlakukan arang kayu dengan uap belerang pada temperature 500 °C dan kemudian desulfurisasi dengan H2untuk mendapatkan arang dengan aktifitas tinggi. Dalam beberapa bahan arang yang diaktifasi dengan pencampuran bahan kimia, diberikan akttifasi kedua dengan uap untuk memberikan sifat fisika tertentu. Menurut SII No.0258 -79, arang aktif yang baik mempunyai persyaratan seperti yang tercantum pada tabel berikut ini:

Tabel. Spesifikasi karbon aktif. Persyaratan Jenis
Bagian yang hilang pada pemanasan 950 oC. Maksimum 15%
Air Maksimum 10%
Abu Maksimum 2,5%
Bagian yang tidak diperarang Tidak nyata
Daya serap terhadap larutan  I od Minimum 20%

Tahap Pembuatan Arang Aktif

Tahap Pembuatan Arang Aktif

Tahap Pembuatan Arang Aktif Secara Umum dan sederhana adalah sebagai berikut:

  1. Tahap dehidrasi, tahap ini dilakukan dengan memanaskan bahan baku sampai suhu 105 oC dengan tujuan untuk menghilangkan kadar air.Tahap ini dilakukan dengan memanaskan bahan baku sampai suhu 105 oC dengan tujuan untuk menghilangkan kadar air.
  2. Tahap karbonisasi merupakan proses pirolisis yaitu proses dekomposisi thermal pada suhu 600 – 1100 oC. Selama proses ini, unsurunsur selain karbon seperti hidrogen dan oksigen dibebaskan dalam bentuk gas. Proses karbonisasi akan menghasilkan 3 komponen utama, yaitu karbon (arang), tar, dan gas (CO2, CO, CH4, H2, dan lain-lain). Karbonisasi adalah pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon. Suhu diatas 170°C akan menghasilkan CO, CO2 dan asam asetat. Pada suhu 275°C, dekomposisi menghasilkan “ter”, metanol dan hasil samping lainnya. Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400 – 600 0C.
  3. Tahap aktivasi, aktivasi adalah suatu perubahan fisika dimana luas permukaan karbon menjadi lebih besar karena hidrokarbon yang menyumbat pori-pori terbebaskan.  Ada 2 cara untuk melakukan proses aktivasi karbon.
Butuh bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang! Tim Specialist kami siap berdiskusi via Chat WA dengan anda ketika online, Jika tim sedang melayani pelanggan lain, untuk pelayanan cepat silahkan kirim email ke: info@bmdstreet.com via help desk..

Dep. Marketing

Mei Dwi - Head Office

Online

Dep. Marketing

Eva Arlinda - Head Office

Online

Dept. Marketing

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Dep. Marketing

Andini Eryani - Head Office

Online

Mei Dwi - Head OfficeAccount Executive

Hallo sahabat BMD, ada yang bisa saya bantu? 00.00

Eva Arlinda - Head OfficeDep. Marketing

Hallo sahabat BMD, ada yang bisa saya bantu? 00.00

Umu Hanifatul - Head OfficeDept. Marketing

Hallo sahabat BMD, ada yang bisa saya bantu? 00.00

Andini Eryani - Head OfficeDep. Marketing

Hallo sahabat BMD, ada yang bisa saya bantu? 00.00