PENGANTAR
Training Teknik Analisis Pestisida – Keberhasilan pembangunan industri dan pertanian di Indonesia mengalami perkembangan di mana di sektor pertanian ditunjukkan pada produksi pangan dan holtikultura/ sayuran. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan kemajuan pembangunan yang telah dilaksanakan. Usaha tersebut dikembangkan antara lain dengan penggunaan varietas unggul dan bahan-bahan agrokimia seperti pupuk dan pestisida. Pada mulanya pestisida organoklorin diandalkan sebagai agen pengendali organisme penganggu tanaman. Organoklor merupakan pestisida yang berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Dampak negatif yang muncul akibat penggunaan senyawa ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan senyawa lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai. Organoklorin mempunyai toksisitas tinggi dan bersifat persisten oleh karena itu penggunaannya dilarang oleh pemerintah.
Persistensi organoklorin yang tinggi menyebabkan senyawa organoklorin dapat terakumulasi di lingkungan selama bertahun-tahun. Penggunaan pestisida yang begitu marak di areal pertanian dapat mencemari sumber perairan hal ini dikarenakan senyawa pestisida yg diaplikasikan dapat terbawa secara perlahan (leaching) oleh air hujan masuk ke dalam perairan sungai tambak bahkan dapat meresap masuk kedalam air tanah. Sehingga hal tersebut dapat mencemari sumber air baku yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari seperti minum,mencuci dan mandi dll. Analisis senyawa pestisida di laboratorium pengujian umumnya menggunakan instrumen kromatografi gas (GC) akan sangat sulit dibayangkan apabila pengujian tersebut tidak menggunakan kromatografi gas. Kromatografi gas merupakan metode utama yang handal digunakan untuk pemisahan dan analisis senyawa organik yang mudah menguap, teknik ini dapat diimplementasikan untuk analisis sampel gas,cairan dan padatan dengan terlebih dahulu dilarutkan menggunakan pelarut organik yang mudah menguap.
Senyawa organoklor mempunyai rumus umum CxHyClz. Berdasarkan struktur molekulnya, organoklor dibagi menjadi tiga yaitu turunan benzena, siklodiena dan DDT. Contoh pestisida organoklor turunan benzena adalah HCB (heksaklorobenzena) dan HCH (heksaklorosikloheksana). Pestisida organoklor siklodiena yang meliputi endrin, heptaklor, aldrin dan dieldrin, merupakan senyawa siklis yang mempunyai karakteristik jembatan endometilen. Gas Kromatografi dengan detektor mikro penangkap elektron adalah salah satu instrumen yang umum dipergunakan untuk penentuan residu pestisida golongan organoklorin(1,2,34,5) dan piretriod(6,7). Metode ini sangat selektif untuk senyawa-senyawa yang memiliki muatan negatif seperti senyawa pestisida golongan organoklorin yang memiliki banyak klorida yag bermuatan parsial negatif dan piretroid.
Metode dan istrumen yang canggih, waktu analisis yang cepat adan akurat serta mudah dalam penggunaannya sehingga akan sangat menunjang kinerja laboratorium pengujian untuk menyelesaikan analisis senyawa organik, tidak akan berarti apa apa apabila tidak ditunjang oleh sumber daya manusia atau personil yang mampu melakukan analisis menggunakan alat kromatografi gas (GC). Hal ini tercantum dalam ISO/IEC 17025:2017 terkait Kompetensi Personil, dimana manajemen laboratorium harus memastikan kompetensi semua personel yang mengoperasikan peralatan tertentu, melakukan pengujian dan/atau kalibrasi, mengevaluasi hasil dan menandatangani laporan pengujian dan sertifikat kalibrasi. Personel yang melakukan tugas tertentu harus mempunyai kualifikasi berdasarkan pendidikan,pelatihan, pengalaman yang sesuai dan/atau keterampilan yang didemontrasikan. Mengingat betapa pentingnya teknik analisis ini dan banyaknya laboratorium uji yang menggunakan kromatografi gas (GC) sebagai metode pengujiannya, maka kami memberanikan diri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang teknik analisis berbasis kromatografi gas (GC) melalui pelatihan yang kami selenggarakan secara berkala
MAKSUD & TUJUAN
Setelah selesai melakukan pelatihan ini, diharapkan peserta mampu untuk :
- Memahami dasar dasar kromatografi gas (GC).
- Memahami proses preparasi sample air yang mengandung residu senyawa pestisida golongan organoklorin dan piretroid menggunakan GC-ECD.
- Melakukan analisis senyawa senyawa pestisida golongan organoklorin dan piretroid menggunakan GC-ECD.
- Memahami intrepetasi data berbasis GC-ECD.
BAHAN AJAR
- Pengenalan dan pendahuluan GC
- Preparasi sampel air sesuai EPA 508
- Pemilihan kondisi analisis GC
- Metode analisis kuantitaif dan kualitatif residu pestisida
- Pelaporan hasil analisa dan ketidakpastian pengukuran
METODE PELAKSANAAN
Program ini diselenggarakan dalam bentuk, presentasi teori, simulasi praktikum didalam kelas/lab (jika ada) dan diskusi interaktif hingga pengolahan data hasil analisis
PROFIL TIM PENGAJAR KLIK DISINI
DURASI
3 hari (21 jam, dimulai pukul 09.00-16.00)
INVESTASI
Normal Class
- Rp 9.100.000/peserta (Harga belum termasuk pajak dan promo)
Online Class
- Rp 2.750.000/peserta (Harga belum termasuk pajak dan promo)
(Dapatkan Harga Khusus Untuk Request Pelatihan Secara Paket,Silahkan Klik Disini)
FASILITAS
Normal Class
- Sertifikat, Modul (Soft dan Hard Copy), Training kit (Ballpoint Tas jinjing), Tas Ransel, Jacket, Lunch, 2x Coffe break, foto bersama, Dimana untuk pembahasan teori dipaparkan didalam kelas, adapun simulasi praktik dilaksanakan di LIPI Serpong (jika ada) ataupun dilokasi pelatihan yang diselenggarakan di hotel berbintang/BMD Building Centre
Online Class
- Sertifikat dan Softcopy Modul
INFORMASI DAN PROMO
CONTACT PERSON
0813 8280 7230, 0812 8931 1641
JADWAL TRAINING ANALISIS PESTISIDA DENGAN GC TAHUN 2025:
- 22-24 Januari 2025 Bogor
- 26-28 Februari 2025 Bali
- 26-28 Maret 2025 Surabaya
- 23-25 April 2025 Medan
- 26-28 Mei 2025 Bandung
- 24-26 Juni 2025 Yogyakarta
- 23-25 Juli 2025 Jakarta
- 27-29Agustus 2025 Bali
- 24-26 September 2025 Bogor
- 22-24 Oktober 2025 Surabaya
- 26-28 November 2025 Bandung
- 29-31 Desember 2025 Medan
BELUM ADA JADWAL & WAKTU PELAKSANAAN YANG SESUAI…??? KLIK DISINI UNTUK MEREQUESTNYA..!!
REFERENSI:
- PT Holcim Indonesia, Tbk